Lailaha illallaah…
Suara adzan Ashar di Masjid An Nur Jagalan baru saja selesai, begitu juga bel Istirahat baru saja berbunyi, semua siswa-siswi kelas X SMK Negeri 4 Malang berhamburan dari kelasnya bagaikan tawon keluar dari sarangnya, maklum jumlah siswanya ribuan. Semua berlarian kesana kemari mencari tempat istirahat, ada yang kekantin, mushola, lapangan, dan istirahat di taman-taman sekolah bahkan Taman kolam ikan belakang.
Segerombolan anak putri (4 anak) terlihat berjalan kebelakang mendekati kolam ikan sebelah barat, tertawa, bercanda dan membawa sekresek camilan dan minuman.
Mereka terlihat sangat riang gembira sambil duduk dibawa pohon sawo kecik, terdengar mereka bercakap-cakap ringan layaknya anak remaja, membahas cowok, friendster, ataupun pekerjaan rumahnya, bahkan terdengar mereka menggunjingkan guru pelajaran yang tidak mereka sukai.
“Uh… malas aku, guru matematikanya gak gokil, telat … abis..,”gerutu Dini
“Iya… kalau njelasin gak jelas, malah membingungkan, malah ditinggali PR lagi,”timpal Laila
“Sudah gak perlu dibahas, yang penting kita harus belajar dengan tekun kalau perlu kita belajar kelompok,”Firda sedikit menasehati
“Fir … cerita anak-anak disinikan banyak hantunya, apalagi, ini katanya lho, di kolam ini biasanya sering muncul,”Dian menjelaskan
Ah… kamu gitu aja percaya, itu sih cerita bohong, “sanggah Firda
Iya … Fir banyak yang cerita kalau disini sering muncul hantunya, biasanya yang muncul cewek, “Laila menjelaskan
Wess … semua lebay…. dasar penakut! Sudah, sudah, aku ke kamar kecil dulu,”Dini sedikit protes sambil nyelonong kekamar kecil belakang.
Ketiga anak putri tersebut terlihat terus bercanda sambil menggunjingkan kehidupan misteri di sekolah. Beberapa saat kemudian Dini datang dari kamar mandi putri.
Din… kok cepet, ngapain sih… ,”Tanya Laila keheranan
Iya … gak ada satu menit udah selesai, lapo she nang jading, “tanya Firda yang juga agak keheranan
Din… kamu kok pucat sakit … ya …! “Tanya Dian
Enggak … cuci muka aja, “jawab Dini pelan
Laila, Dian, Firda, saling berpandangan keheranan, karena katanya cuci muka kok kering wajahnya dan sedikit pucat. Dinipun terlihat duduk dekat dengan Firda.
Din … cuci muka kok kering, kamu pucat lagi,”Tanya Firda pelan sambil menyodorkan kue kering di Kantin Sekolah tadi.
Dini terdiam dan tidak menerima kue pemberian Firda, malah dia berdiri sambil berjalan kea rah museum, teman-temannya pun menanyakan lagi sambil keheranan.
Din …! Mau kemana?,” Tanya mereka bersamaan
Kamu sakit, ya, Ayo tak antarkan ke UKS,”Tanya Firda
Enggak … gak papa, aku ke museum belakang dulu, “jawab Dini pelan
Teman-temannya berpandangan penuh kebingungan, sedangkan Dini terlihat jalan dengan cepat menuju lorong belakang, teman-temannya pun berdiri, bersamaan dengan itu….
He…! Mau kemana? “Suara itu terdengar dari kamar mandi putri
Laila, Firda, Dian pun menoleh kearah suara, dan mereka terlihat terkejut … dengan suara keras hampir bersamaan.
Lho…… Din….,” suara mereka
Dinipun kaget
Kenapa….? Tanya Dini kaget
Tttttt….ttttt…adi….Tadi ….siapa,” Laila terbata-bata
Iiiya … iiya a….. a.a…, iiiya…Tadi siapa, “Dianpun kebigungan
Siapa… siapa…??????? ,” Dini penuh Tanya dan bingung
Ka k…a ak…amu… Kan tadi udah kess iini ninii…. “Firda kebingungan
Siapa…????? Wong ….aku tadi be’ol, sekarang udah enteng,”jawab Dini menjelaskan dan bingung melihat temannya kikuk dan kayak orang bego….
Lho …. Kokkkkk…. Tadi … siapa…? Akkkakalaiu bukaka nn a Dini, “Dian menjawab dan langsung pingsan…..
Bersamaan dengan itu bel masuk berbunyi…
Terlihat banyak anak-anak yang menggotong Dian karena pingsan….untuk dibawa ke UKS. Kebingungan terus menggelayut di dada Dini, dan terus bertanya-tanya dalam hati ”ada apa dengan teman-temanku”
Kalian telah membaca dan kalian termasuk golongan orang yang berani, maka hadiah untuk kalian adalah: kalian akan sadar, bahwa Allah menciptakan jin untuk beribadah kepada-Nya dan Allah mengusir Setan dari surga dengan tujuan mencari keseimbangan, antara yang iman dan murtad…maka ….
mari kita dekatkan diri kepada Allah untuk selalu dilindungi,
mari kita minta tolong kepada Allah untuk selalu di tolong.
Catatan kecil dalam perenungan diujung mushola kampungku………………… ada kecocokan nama dan kejadian, hanyalah sebuah kebetulan saja penulis mohon maaf, tidak ada maksud untuk melecehkan ataupun menghina, bahkan mencemarkan.