Arsip untuk Maret, 2009

LHO … ! KOK … TADI BUKAN DINI …

Posted in Cerita Misteri on Maret 5, 2009 by admin

Lailaha illallaah…

Suara adzan Ashar di Masjid An Nur Jagalan baru saja selesai, begitu juga bel Istirahat baru saja berbunyi, semua siswa-siswi kelas X SMK Negeri 4 Malang berhamburan dari kelasnya bagaikan tawon keluar dari sarangnya, maklum jumlah siswanya ribuan. Semua berlarian kesana kemari mencari tempat istirahat, ada yang kekantin, mushola, lapangan, dan istirahat di taman-taman sekolah bahkan Taman kolam ikan belakang.

Segerombolan anak putri (4 anak) terlihat berjalan kebelakang mendekati kolam ikan sebelah barat, tertawa, bercanda dan membawa sekresek camilan dan minuman.

Mereka terlihat sangat riang gembira sambil duduk dibawa pohon sawo kecik, terdengar mereka bercakap-cakap ringan layaknya anak remaja, membahas cowok, friendster, ataupun pekerjaan rumahnya, bahkan terdengar mereka menggunjingkan guru pelajaran yang tidak mereka sukai.

“Uh… malas aku, guru matematikanya gak gokil, telat  … abis..,”gerutu Dini

“Iya… kalau njelasin gak jelas, malah membingungkan, malah ditinggali PR lagi,”timpal Laila

“Sudah gak perlu dibahas, yang penting kita harus belajar dengan tekun kalau perlu kita belajar kelompok,”Firda sedikit menasehati

“Fir … cerita anak-anak disinikan banyak hantunya, apalagi, ini katanya lho, di kolam ini biasanya sering muncul,”Dian menjelaskan

Ah… kamu gitu aja percaya, itu sih cerita bohong, “sanggah Firda

Iya … Fir banyak yang cerita kalau disini sering muncul hantunya, biasanya yang muncul cewek, “Laila menjelaskan

Wess … semua lebay…. dasar penakut! Sudah, sudah,  aku ke kamar kecil dulu,”Dini sedikit protes sambil nyelonong kekamar kecil belakang.

Ketiga anak putri tersebut terlihat terus bercanda sambil menggunjingkan kehidupan misteri di sekolah. Beberapa saat kemudian Dini datang dari kamar mandi putri.

Din… kok cepet, ngapain sih… ,”Tanya Laila keheranan

Iya … gak ada satu menit udah selesai, lapo she nang jading, “tanya Firda yang juga agak keheranan

Din… kamu kok pucat sakit … ya …! “Tanya Dian

Enggak … cuci muka aja, “jawab Dini pelan

Laila, Dian, Firda, saling berpandangan keheranan, karena katanya cuci muka kok kering wajahnya dan sedikit pucat. Dinipun terlihat duduk dekat dengan Firda.

Din … cuci muka kok kering, kamu pucat lagi,”Tanya Firda pelan sambil menyodorkan kue kering di Kantin Sekolah tadi.

Dini terdiam dan tidak menerima kue pemberian Firda, malah dia berdiri sambil berjalan kea rah museum, teman-temannya pun menanyakan lagi sambil keheranan.

Din …! Mau kemana?,” Tanya mereka bersamaan

Kamu sakit, ya, Ayo tak antarkan ke UKS,”Tanya Firda

Enggak … gak papa, aku ke museum belakang dulu, “jawab Dini pelan

Teman-temannya berpandangan penuh kebingungan, sedangkan Dini terlihat jalan dengan cepat menuju lorong belakang, teman-temannya pun berdiri, bersamaan dengan itu….

He…!  Mau kemana? “Suara itu terdengar dari kamar mandi putri

Laila, Firda, Dian pun menoleh kearah suara, dan mereka terlihat terkejut … dengan suara keras hampir bersamaan.

Lho…… Din….,” suara mereka

Dinipun kaget

Kenapa….? Tanya Dini kaget

Tttttt….ttttt…adi….Tadi ….siapa,” Laila terbata-bata

Iiiya … iiya a….. a.a…, iiiya…Tadi siapa, “Dianpun kebigungan

Siapa… siapa…??????? ,” Dini penuh Tanya dan bingung

Ka k…a ak…amu… Kan tadi udah kess   iini ninii…. “Firda kebingungan

Siapa…????? Wong ….aku tadi be’ol, sekarang udah enteng,”jawab Dini menjelaskan dan bingung melihat temannya kikuk dan kayak orang bego….

Lho …. Kokkkkk…. Tadi … siapa…? Akkkakalaiu bukaka nn a Dini, “Dian menjawab dan langsung pingsan…..

Bersamaan dengan itu bel masuk berbunyi…

Terlihat banyak anak-anak yang menggotong Dian karena pingsan….untuk dibawa ke UKS. Kebingungan  terus menggelayut di dada Dini, dan terus bertanya-tanya dalam hati ”ada apa dengan teman-temanku”

Kalian telah membaca dan kalian termasuk golongan orang yang berani, maka hadiah untuk kalian adalah: kalian akan sadar, bahwa Allah menciptakan jin untuk beribadah kepada-Nya dan Allah mengusir Setan dari surga dengan tujuan mencari keseimbangan, antara yang iman dan murtad…maka ….

mari kita dekatkan diri kepada Allah untuk selalu dilindungi,

mari kita minta tolong kepada Allah untuk selalu di tolong.

 

Catatan kecil dalam perenungan diujung mushola kampungku………………… ada kecocokan nama dan kejadian, hanyalah sebuah kebetulan saja penulis mohon maaf, tidak ada maksud untuk melecehkan ataupun menghina, bahkan mencemarkan.

Tradisi Rebo Wekasan

Posted in Artikel Perpustakaan on Maret 4, 2009 by admin

 

Allah Menurunkan Ribuan Bala’

Oleh: nakur

 

Umat Islam di Indonesia kiranya tidak asing dengan istilah peringatan Rebo Wekasan atau Rebo pungkasan. Oada hari  itu umat Islam biasanya bermunajat kepada Allah berdoa memohon perlindungan dari setgala bala yang diturubkan selama satu tahun. Tal sedikit yang melakukannya dengan berjamaah di masjid, mushala atau tempat laiinya.

Memang pada setiap Rabu terakhir di bulan safar, sebagian umat Islam di tanah air memperingatinya dengan beragam tradisional dan beragam acara. Peringatan yang juga disebut dengan Rebo Wekasan  ini tampaknya sudah merupakan suatu tradisi turun temurun. Sejarah peringatannya juga ada perbedaan antara satu tempat dengan tempat lainya.

Dibeberapa daerah  termasuk di Jateng dan Jatim pada Rabu terakhir Sapar itu dulaksanakan upacara , termasuk di Jogjakarta. Bahkan kegiatan ini masuk dalam kalender pariwisata daerah Yogjakartadengan upacara Rebo Wekasan.

KH. M. Baidlowi Muslich, Ketua MUI Kota Malang mengatakan, peringatan Rebo Wekasan ini bukan berasal dari Nabi Muhammad Saw. Tapi hal ini dilakukan para Ulama Salaf. Bahkan hal tersebut juga di terangkan dalam sala satu kitab ulama salaf.

Dikisahkan. Kegiatan ini dilakukan oleh ulama mukasyaf pada hari Rabu terakhir di bulan Sapar, dia melihat Allah menurunkan ribuan bala dan musibah dalam satu tahun kepada umat manusia, agar terhindar dari bala dan musibah/bencana itu para wali mengharapkan kepada umatnya untuk berdoa meminta keselamatan dan dijauhkan dari bala dan musibah.

Di Ponpes Gading hal ini biasa dilakukan setiap tahunnya. Karena saya diberi ijazah oleh guru saya ulama dari kediri KH. Dahlan Jampes Kediri,” saat saya berguru kepadanya,” kata Pengasuh Ponpes Gading.

Biasanya, ibadah yang dilakukannya diantaranya:

          Shalat Sunnah mutlak dua rokaat yang dibarengi dengan

          Sholat Dhuha secara berjamaah atau sendiri-sendiri kemudian diikuti

          Pembacaan doa keselamatan.

Diakuinya hal ini menjadi kontroversi atau khilafah di tengah masyarakat, tetapi tidak ada satupun yang nash dalam hadist atau Alquran yang melarang kegiatan ibadah ini

Para ulama juga tidak keberatan bila hal ini dilakukan. Karena tidak ada larangannya, maka dikerjakana lebih baik, tidak dikerjakan juga tidak apa-apa.

”Kata guru saya, ulama yang mengamalkan amalan ini tidak sembarangan, istilahnya ulama-ulama besar yang melakukan hal ini. Jadi apa salahnya kita melakukan amalan yang baik ini,”KH. Baidlowi Muslich Juga Ketua Taknir Masjid Agung Jami’ Malang.

Dalil yang digunakannya hanya yang umum-umum saja, yakni Ud’uni  astajib lakum artinya berdo’alah kepada-KU, maka Aku kabulkan. Karena setiap doa akan dikabulkan, apalagi pada saat ini umat Islam butuh pertolongan dari Allah agar diberi keselamatan dan dijauhkan dari bencana atau musibah selama satu tahun. malang post